peta situs

Jumat, 08 Agustus 2025

Penerimaan Anggota Penghuni Baru tahun 2025

 Penerimaan Anggota Penghuni Baru tahun 2025.


Jayapura, 08 Agustus 2025


Gereja Kristen Injili Tanah Papua 

Anggota persekutuan gereja-gereja di Papua, Indonesia

Asrama putra GKI Pdt. Silas Liborang Padang Bulan, Jayapura, Papua


Merupakan Asrama GKI Di tanah Papua.

Biasanya Sinode GKI tanggung jawab Air dan listrik dan untuk makanan tanggung jawab sendiri oleh setiap penghuni asrama.

Asrama Aslib memiliki 4 gedung yaitu: Aula utama Aslib, gedung A, B, C, dan tambah gedung rumah pengasuh serta dapur bahkan halaman lingkungan luas.


Asrama ini di bangun oleh para pelayan misionaris Jerman.

dulu gabungkan dari semua mahasiswa GKI tinggal di asrama ini

Katanya senior, tetapi kurang tau informasi detail tentang sejarah awal asrama ini bangun.


Sekarang Asrama Putra GKI PDT. SILAS LIBORANG (ASLIB) dikhususkan untuk mahasiswa dari 4 klasis GKI yaitu, Klasis Yalimo Elelim, Klasis Yalimo Angguruk, Klasis Yalimo Balim Yalimo 

dan Klasis Memberamo Apawer serta 4 kabupaten baik kab. Yahukimo, Yalimo, Jayawijaya, dan Mamberamo Tengah.


Kegiatan penerimaan anggota penghuni Baru di asrama putra GKI Pdt Silas Liborang Padang Bulan disingkat (ASLIB). Program rutin dari setiap tahun dan masing-masing kepengurusan.

Jumlah calon penghuni Baru Aslib tahun 2025 ada sebanyak 69 orang, yang akan di terima oleh Badan pengurus Asrama GKI PDT. S. Liborang Padang Bulan Jayapura 

Masa Bakti 2023-2025 dalam sebuah surat keputusan dan yang akan disaksikan oleh penghuni lama dan baru.


Jumlah penghuni Aslib sekitaran 150-an

Sedangkan aturn di asrama sebenarnya ketat oleh pengurus asrama seperti jangan minum alkohol di lingkungan halaman Aslib, mahasiswa aktif dan target 4 tahun serta dikhususkan untuk mahasiswa saja belum ada anak-anak pelajar diizinkan tinggal di asrama ini.


Asrama (Aslib) ini biasanya melahirkan pemimpin Papua dari 4 kabupaten. untuk provinsi Papua pegunungan dan provinsi Papua.


Kendala 

Kami biasanya belum ada konfirmasi untuk bayar uang listrik dan air berarti Sinode GKI bisa lalaikan tetapi pengurus asrama biasanya selalu kontrol.

Air selalu mengalir serta listrik menyala terus.

Untuk masalah makan penghuni Aslib tanggung jawab sendiri berkamar.

Biasanya bantuan dari instansi seperti dinas sosial, jemaat GKI Sion Padang dan dari senior asrama yg menjadi pejabat daerah.


Pengurus Asrama Putri GKI Pdt.S. Liborang 

Di bawah naungan gereja GKI.

Biasanya menjalankan program kerja dari masing-masing periode 

seperti setiap hari Sabtu membersihkan lingkungan halaman asrama, ibadah rutin hari jumat dan program lain sebagainya.


Panitia penerimaan anggota penghuni baru (Aslib)

Di bentuk pada bulan Mei lalu, melalui rapat terbuka dari semua penghuni Aslib sertakan surat keputusan Badan pengurus Asrama GKI Pdt. Silas Liborang Padang Bulan Jayapura Papua Masa Bhakti 2023-2025.

Ketua Asrama GKI Putra GKI Pdt.S. Liborang sekarang di ketuai oleh *Christop Mulikma* yang merupakan mahasiswa sekolah tinggi filsafat Teologi Izak Samuel Kijne Abepura Jayapura-Papua.


Yang menjadi panitia inti 3 orang yaitu setianus Faluk, Kevin Mirin dan Waniel Weth.

Untuk kerja-kerja panitia target 2 bulan dan akhirnya hari ini.

Jumat, 08 Agustus 2025

Secara sah akan menerima anggota penghuni baru Aslib yg merupakan mahasiswa baru yang ada di kota studi Jayapura.

Kegiatan ini akan memberikan materi kepada anggota baru penghuni Aslib, seperti materi pentingnya pola hidup asrama, membangun asrama yang berkualitas untuk mendukung akademik mahasiswa, public Speaking, pentingnya literasi, sejarah Papua, dan motivasi serta pengalaman senior.

Akhir acara ada malam api unggun.

Kegiatan mulai dari jam 06.30 hingga malam akan berakhir, (hanya satu hari ini saja).


Terima kasih kepada semua pihak selalu memperhatikan kami di asrama putra GKI Pdt.S. Liborang Padang Bulan Jayapura, baik dari Sinode GKI Tanah Papua, jemaat-jemaat GkI, Instansi pemerintah atau swasta serta kakak-kakak senior yang menjadi pejabat daerah yang selalu memberikan bantuan apapun itu serta kekompakan seluruh penghuni Aslib.



Penulis, Waniel Weth 


Senin, 04 Agustus 2025

Budaya Makan Papeda Masyarakat Suku Mek, Gilika dan wilayah sekitarnya.

 Budaya Makan Papeda Masyarakat Suku Mek, Gilika dan wilayah sekitarnya.

Jayapura, 03 Agustus 2025


Budaya makan papeda masyarakat Gilika, setiap sub-sub suku yang ada di wilayah Gilika, suku masyarakat yang ada Gilika wilayah sekitarnya makan dengan antusias.

Papeda adalah makanan pokok dalam kehidupan sehari-hari mereka. Sagu (Yahe) adalah makanan khas lokal Papua, termasuk masyarakat Gilika, distrik Benawa, kabupaten Yalimo, Papua. Masyarakat Gilika hasil olahan sagunya secara tradisional.

A. Lahan pohon Sagu (Yahe Ngai Dam) 

  Lahan pohon Sagu merupakan warisan kehidupan sehari-hari masyarakat Gilika, karena adanya pohon sagu dan masyarakat ditogok serta makan untuk memenuhi kebutuhan hidup pokoknya mereka. Dari setiap lahan pohon Sagu masing-masing pemilik satu hingga 5 pohon sagu dengan nama pohon sagu berbeda-beda. Tidak bisa togok sembarangan, harus minta izin atau pemilik yang diizinkan satu pohon sagu togok dan makan dengan keluarga. Biasanya 2-5 keluarga gabung menjadi satu dengan suatu kesepakatan pria dan bersama dengan para kaum wanita yang berfungsi sebagai meremas sagu, sedangkan laki-laki togok sagu dan pergi perburuan untuk makan dengan papeda.

B. Pengelolaan Sagu di masyarakat Gilika (Yahe webto deriopne Gilika Nimi)

Olahan sagu dari hasil togok sagu, di masyarakat Gilika dan wilayah sekitarnya, kaum pria-pria berfungsi untuk mentogok sagu dan pergi mencari perburuan untuk makan dengan papeda.

Bisanya para pria pagi tugas, ada 2/3 orang untuk tugasnya togok sagu dan menyiapkan kayu pagar.  Ada sebagian besar pergi mencari sayur, perburuan burung, tikus, dan sejenisnya hewan bisa makan dengan papeda tetapi sudah pernah di makan. Karena tanpa sayur atau daging tidak bisa makan dengan Papeda saja. Sedangkan untuk para perempuan tugasnya untuk meramas sagu dari pagi hingga sore sekitar jam 5 sudah berhenti, istrahat, dan makan malam bersama laki-laki dan perempuan. 


C. Budaya Makan Papeda masyarakat Gilika  (Yahe Deriopne Gilika Nimi)

    Setelah putar papeda, sudah masak sayuran bersama daging-dagingan, waktu untuk makan, tetapi sebelum makan, bagi dulu sayur bersama dengan daging yang sudah dimasak secara pakar batu di bungkus dengan daun-daun ditiup diatasnya batu-batuan. Supaya up-nya masak sendiri di dalam. 

Bagi-bagi sayur  kepada semua orang yang di sekitar tempat makan. Setelah semua dapat sayur untuk makan dengan papeda baru di bagi lagi papeda. Biasanya 2 kau untuk laki-laki dan 1 kulit kayu buat perempuan jika para perempuan sedikit orang. Tergantung pada orang-orang banyak berarti putar papeda 5-6 di kulit kayu atau sekarang wajan/loyang. Cara makan papeda biasanya laki-laki duduk jongkok dan makan sedangkan perempuan tetap duduk manis. Itu juga tergantung pada tempat makan saja. Yang kenapa para laki-laki sambil makan papeda tetap semua duduk jongkok? Karena alasannya banyak papeda yang di makan pasti perut besar. Jadi makan sedikit supaya perut para laki-laki tetap kecil walaupun sudah makan papeda banyak. Budaya makan papeda seperti ini dari nenek moyang sampai sekarang. 

D. Makanan favorit daging-dagingan dengan papeda (waliap Yahe faro derop) 

Makanan papeda dengan daging babi, babi hutan, daging burung, dan katak, dan daging-dagingan lainnya. Semua orang senang jika makan dengan daging karena semua papeda yang di putar 4-5 bisa habis total di bandingkan makan papeda dengan sayur (malia ma'am) tidak bisa habis cepat karena haus untuk makan kurang tetapi makan untuk rasa laparnya saja. 

D. Interaksi Masyarakat Tidak Makan papeda 2 hari (Yahe dero kom-kom wamna ae enipna fene to wilini) 

 kehidupan sehari-hari masyarakat Gilika, biasanya para orang tua hingga anak-anak kecil tidak bisa makan ubi, pisang, dan kelari karena lidah ingin supaya harus makan papeda. Ini alasan besar untuk tetap harus putar papeda makan. Barulah bisa beraktivitas atau tidur seperti biasa pada umumnya. 2/3 tidak memakan papeda panas yang diputar barusan atau sudah dingin dalam bahasa Mek Gilika disebut (Yahe Wel) itu tidak makan sama sekali berarti para orang tua serta anak-anak pun tidak bisa bertahan hidup. Membuat mereka ada kurang sekali jika tidak makan papeda sama sekali. Ada juga anak-anak kecil tidak bisa makan ubi, pisang, kelari, tanaman lainnya tidak bisa makan sama sekali, selain makan papeda saja. 


Simpulan 


Sagu bukan makanan biasa tetapi menurut/pandangan masyarakat wilayah suku Mek Yang di Gilika dan sekitarnya sagu sebagai makanan pokok dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Gilika. 

"Tanpa makan papeda tidak bisa hidup" 

Ini adalah pepatah dari orang tua sampai hari ini masih ada di wilayah Gilika dan sekitarnya.


Penulis, Waniel Weth 

Anak daerah Gilika 

Sabtu, 02 Agustus 2025

Kunjungan DPD RI Dapil Papua pegunungan, Sopater sam, ST di kontrakan mahasiswa Kosarek.

 Kunjungan DPD RI Dapil Papua Pegunungan, Sopater sam, ST

Di Kontrakan Mahasiswa Kosarek.


Jayapura, 02 Agustus 2025

Di kontrakan Mahasiswa Kosarek.

Kunjungan senator Sam di kontrakan mahasiswa Kosarek kabupaten Yahukimo dengan tujuan untuk mendengarkan aspirasi mahasiswa sebagai intelektual masyarakat Yalimek.

Supaya aspirasi masyarakat bisa sampaikan kepada DPR RI untuk di sahkan dalam suatu surat keputusan secara kesepakatan bersama. Untuk pembangunan infrastruktur di wilayah timur Papua, terkhususnya Papua pegunungan dan 8 kabupaten dari provinsi Papua pegunungan.

Ibamon Tahes, yang merupakan ketua umum keluarga Besar Kosarek- In, Peang, dan Lelom atau yang disingkat (KBK-IPLOM) organisasi ikatan/keluarga yang ada di kota studi Jayapura.

saya sampaikan keluhan kami mahasiswa Kosarek terutama: kami Ingin melakukan kegiatan penerimaan anggota organisasi baru atau penerimaan mahasiswa Baru dalam ikatan ini, direncanakan dalam bulan Agustus ini.

Kami mahasiswa Kosarek tinggal asrama Yahukimo, Asrama Pdt. S Liborang Padang Bulan, hanya satu-satu kamar sehingga kamar 8 Aslib full sama juga di asrama Yahukimo karena kami mahasiswa Kosarek banyak.

2 tahun lalu, kami kontrak rumah dan pertama kali dibayarkan oleh bapak Yafet saran, yang merupakan anggota DPRD kabupaten Yahukimo dapil distrik Kosarek. 

Kontrakan ini biasanya bayar bertahun 11 juta.

Beberapa tahun kemarin kami naik potong uang bantuan sosial di kabupaten Yahukimo untuk demi biaya kontrakan kami mahasiswa untuk tinggal belajar dan pergi pulang balik kampus.

Kami mahasiswa Kosarek pun dalam makanan belum terpenuhi karena semuanya hanya uang bisa mendatangkan segala sesuatu, itu yang menyebabkan kami mahasiswa Kosarek kekurangan gizi dll.

 Kami mau supaya suatu saat bapak bisa membangunkan kami punya asrama yang layak tinggal supaya kami tenang, aman untuk beraktivitas kampus.

 Ini pun bukan hanya bapak saja tetapi kerjasama dengan DPRD di kabupaten Yahukimo, supaya ada perhatian dari pejabat daerah dari daerah kami.

 Ibamon Tahes, ucapnya.


Selain menyampaikan kebutuhan mahasiswa oleh pengurus (KBK-IPLOM).


Ada juga mewakili kaum intelektual mahasiswa dan masyarakat Yalimek untuk secara umum yang disampaikan oleh saudara Anias Seringon.

Dalam penyampaiannya, kami provinsi Papua pegunungan membutuhkan transportasi udara, pemerintah menambahkan pesawat lain, selain Sriwijaya melayani karena pemerintah kontrak dengan perusahaan terkait.

Harapan kami masyarakat harus ada tambahkan pesawat lagi dikontrak oleh pemerintah provinsi Papua pegunungan supaya masyarakat bebas pergi kemana-mana dan pulang ke daerah provinsi Papua pegunungan lagi.

Dari segi insfratruktur seperti jalan trans Wamena Papua, kami Yalimek membutuhkan transportasi darat bisa sampai di kampung-kampung kami seperti Kosarek, Gilika, Nipsan dan Dalambo. Supaya masyarakat mendapatkan akses semua pelayanan seperti orang-orang di kota. 

Dari bidang pendidikan, pemerintah provinsi Papua pegunungan wajib menghadirkan pendidikan yang berkualitas, baik mulai dari awal mulai orang bersekolah hingga perguruan tinggi negeri. Harapan kami masyarakat pemerintah provinsi Papua pegunungan hadirkan universitas Negeri untuk kami belajar serta mencetak SDM berkualitas untuk kerja di negeri sendiri.

Supaya pendidikan itu, kita tidak perlu kemana-mana untuk pergi sekolah dan merantau mati lapar seperti kami mahasiswa Kosarek ini.

Dari bidang kesehatan juga pemerintah membangun rumah sakit yang berkualitas dan bisa melayani semua masyarakat Papua pegunungan. Supaya masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan dengan baik. Bukan pendidikan dan kesehatan saja harus membangun yang berkualitas tetapi infrastruktur dalam pembangunan, pemerintah daerah menyiapkan kantor yang fasilitas nya lengkap, seperti kantor gubernur Papua pegunungan, dinas lainnya juga.

 Kami masyarakat Yalimek membutuhkan calon Otonomi Daerah Baru (CODB), melihat dengan daerah kami tidak bisa akses dari semua sektor pembangunan maka menjadi solusinya adalah pemerintah daerah lama memberikan rekomendasi kabupaten baru. Yaitu, kabupaten Yalimek. Untuk supaya proses administrasi calon otonomi daerah baru berjalan sesuai aturan yang berlaku Republik ini.

Anias Seringon, ujarnya.


Respon dari bapak Sopater sam, ST

Anggota DPD RI Dapil Papua pegunungan 


Semua ade-ade sampaikan itu benar. 

Tetapi untuk membangun semua sektor pembangunan daerah kita berkualitas membutuhkan proses yang panjang dan membutuhkan anggaran besar untuk melengkapi semua fasilitas yang butuhkan di provinsi Papua pegunungan. Untuk sementara pemerintah provinsi Papua pegunungan belum ada bergerak membangun kantor-kantor karena yang pemilik tanah yang merupakan orang tua kita di daerah kabupaten Jayawijaya, kota Wamena belum diizinkan untuk bangun kantor seperti kantor gubernur Papua pegunungan sehingga sampai saat ini masih belum ada pembangunan.


Bapak dari pemerintah pusat sebagai anggota DPD RI Dapil Papua pegunungan serta pemerintah daerah provinsi Papua pegunungan serta 8 kabupaten kita akan usahakan sama-sama untuk bagaimana kita bangun daerah kita mulai dari bangunan kecil hingga besar.

Harapan bapak, "ade-ade banyak belajar tentang apa saja, ingin belajar berarti ikut proses itu dengan baik dan kembangkan kemampuan ade-ade di bidang mana saja" 

Dalam akhiran, Senator sopater sam. Ucapnya 


Setelah, selesai Bapak Sam bicara dan bahas bersama dengan mahasiswa Kosarek.

Bapak Sopater Sam memberikan uang sebesar Rp 2.500.000 untuk membeli makanan. Dengan tujuan supaya ade-ade bisa beli makan, tinggal, belajar dan beraktivitas sebagai mahasiswa.


Terima kasih banyak atas kunjungan di kontrakan kami mahasiswa Kosarek, motivasi, dan bantuan dananya.

Tuhan memberkati selalu dalam aktivitas pekerjaan, serta berkah selalu dilimpahkan dalam kehidupan bapak Sopater sam, sebagai anggota DPD RI Dapil Papua pegunungan.




Penulis: Waniel Weth 

Mahasiswa sejarah, 

Universitas Cenderawasih Jayapura, Papua 


@wanieweth@gmail.com

Minggu, 27 Juli 2025

BERJALAN DIANGKAT WAKTU KECIL DAN DINI : OLEH SAYS TIBUL

 BERJALAN DIANGKAT WAKTU KECIL DAN DINI


OLEH: SAYS TIBUL 

Salah satu keistimewaan bagi saya ialah masa kecilnya yang lama. Dengan kata lain, sebagian besar persiapan kita untuk hidup mandiri tidaklah lengkap pada waktu kelahiran.dengan demikian untuk mempertahankan diri,ialah perlindungan terhadap kelebihan panas atau dingin rasakan oleh ibu tercinta untuk memakan Waktu yang cukup lama dan untuk kecelakaan fisik dan penyebab yang sangat luas.

dari berbagai rintangan dan sekali pun pada tingkat pertimbangan dengan berbagai latar belakang yang kekurangan, kelemahan utama otak, yg pada bulan pertama dan sampai selanjut. kemudian tetap perkembangan dengan butuh proses yang cukup lama dengan demikian rupa sehingga menuntut bangun dari berbagai pihak pada bagain bagian lain tubuh, yang kemungkinan besar tidak diharapkan tak penuhi.

Waktu kecil juga membutuhkan kasih atau dukung mulai dari 1/2 tahun pertama kelahiran nya di perolehnya, tergantung dari sejumlah orang tua tentu dan biasanya diterima dengan keada yang ada dengan sederhana.selma waktu yg bersamaan ad juga kebutuhan yang jls akan dorongan yg cocok dan bermacam macam, cukup tetapi tidak terlalu juga.

Jika menurut syarat semua kebutuhan yg telah di sebut sang ank sederhana memulai dengan permulaan yang efektif rasa kehidupan dapat terus ditambah oleh suatu galangan orang tua yang telah dikenal sebagai nelayan tak apa apa lagi, sementara ank terus mencari cara semacam sumber pengalaman dan pembekalan diri sambil secara sederhana mencari atau menuntut jalan keluar.

Jadi waktu kecil mempunyai kebutuhan baik fisik maupun psikologi yang berupa secara teratur tetapi tepat sesuai dengan perkembangan dasar bertumbuh dengan keluarga sederhana.tetapi pola berkembang sangat berbeda daripada apa yg kita anggap sebagai batasan dan berkurang itu menjadi tantangan hidup Hidup dan berdiri tegas untuk setiap langkah yg saya jalani itulah menyebabkan adanya kekhususan itu.

Harus diterima sebagai tantangan hidup Dan disebut program genetik utama yang tercipta pada saat konsepsi pada waktu itu dan saat kelahiran kemudian semua pengalaman jadikan sebagai proses hidup diantara waktu kecil dan semua segi keadaan keluarga sederhana dalam pengertian historis nya, keadaan keluarga dan lingkungan sekelilingnya sangat minim tumbuh kembang dan dengan adanya sang ank merupakan berasal dari keluarga sederhana...


Dari situlah melangkah untuk mengakui bahwa pengalaman pengalaman tahun' dini bwah lebih besar arti perkembangan dewasa yang memuaskan dari periode sekarang bukan waktunya yang kemudian segala perubahan secara individu atau secara tidak sadar dan itu sendiri, dpat jg menghasilkan sesuatu yg sepanjang hidup, sulit tetapi lebih sulit lagi untuk mengenali secara yakin.

Apa yang dapat di pandang sebagai waktu yg kita sesama lewat tdi pada perkembang dini, pada waktu ada kebutuhan tertentu yg harus penuhi dengan cara khusus dan terbuka bagi dorongan tertentu mempunyai pengalaman dan pengajaran menyangkut keterampilan yg memproleh sekarang ini menjadi dasar untuk masa akan datang,karena zaman sekarang psikologi perkembang termasuk menggorelasi diri seblm berbuat sesuatu dan saya sendiri saya sepakat dengan beberapa poin di atas ini.bahwa kemampuan yg terukur pada waktu yang akan datang.


Kaka says saran kepada generasi sekarang bertumbuhan secara pribadi jangan pernah bersandar kepada orang punya kaki berdiri teguh menuai hasil sesuai tanam hari ini besok akan tuai.

Jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.


Demikian cerpen singkat dari saya 

Selamat membaca tidak sesuai bisa berkomentar supaya kita sama sama berkolaborasi satu dengan yang lain.


Moto hidup:

"Dimana ada kesulitan disitulah ada kemauan"

By Says 

Holandia, 28 Juli 2025

Kamis, 24 Juli 2025

MEMBANGUN LINGKUNGAN ASRAMA YANG MENDUKUNG PRESTASI AKADEMIK"

 


Menanggapi Judul Materi

Dari Dr Yuliana, S.Sos., M.Si

Beliau juga sebagai dosen Ilmu Antropologi di Fakultas Fisip Universitas Cenderawasih (UNCEN)dengan tema materi, "MEMBANGUN LINGKUNGAN ASRAMA YANG MENDUKUNG PRESTASI AKADEMIK"

Tepat pada hari rabu, 23 juli 2025

_____________________________________________

Pertama Saya sebagai pengurus Asrama Putra GKI Pdt S.Liborang, sangat apresiasi atas kedatangan ibu.Karena Ibu sudah meninggalkan segala aktivitas pribadi dan luangkan waktu untuk kami generasi penerus, yang juga melanjutkan tongkat stafet dari yang mendahului kami dari segala aspek, karena tidak semua orang punya niat baik untuk generasi muda bangsa terlebih khusus generasi Papua yang ada di negeri nya sendiri.Hal tersebut saya melihat sangat positif di kalangan kami anak-anak muda terlebih khusus lagi kami anak-anak Asrama, karena dengan edukasi seperti ini kami bisa bertahan dan menghadapi setiap tantangan hidup yang datang dari segala sisi untuk menghadang pencapaian cita-cita yang kami impikan atau harapkan.Sebab kami anak-anak pribumi Papua saat ini tidak baik-baik saja.Dengan demikian Ibu juga sudah menjelaskan terkait pentingnya cara bagaimana Generasi muda "Membangun Lingkungan Asrama Yang Mendukung Prestasi Akademik"dari tema itu juga ibu menjelaskan tentang kehidupan manusia di setiap kalangan,bahwasanya menurut ibu dalam kehidupan manusia itu harus ada warna-warni agar sebuah kehidupan itu seru atau unik dalam hal (Perilaku Setiap Manusia) entah itu perilaku positif maupun negatif, kalimat tersebut saya  menanggapi dan merenungkan secara kritis bahwa kalimat yang tidak layak untuk menyampaikan di kalangan perkumpulan kami generasi muda yang juga memiliki latar belakang kehidupan yang berbeda-beda dari asal suku, budaya,dan etnis lainnya.Sebab kalimat tersebut,saya merasa bahwa tidak secara langsung ibu membuka gerbang untuk kami anak muda agar terus menerapkan dan bertumbuh subur akan hal itu dengan adanya penyampaian seperti yang di utarakan.Sebab kami generasi muda bangsa terlebih khusus Papua sangat dan sangat mengharapkan agar hal-hal yang merugikan generasi tidak diperbolehkan untuk terjadi di kalangan, dimana ada perkumpulan mahasiswa/i ataupun pelajar karena dilihat-lihat di kalangan kami muda Papua banyak generasi yang terjerumus dalam aktivitas negatif yakni, minum mabuk, mengkonsumsi ganja,pencuri, perampok,dan hal negatif lainnya disitulah sering terjadi konflik horisontal antara sesama.Dan hal itu menurut saya, bukan mewarnai kehidupan yang unik, melainkan membawa malapetaka atau membawa virus di kalangan anak muda dan itu benar-benar tidak ada nilai plesnya yang kami dapatkan.

Saya membayangkan saja, apabila 75% anak muda terlibat dalam aktivitas negatif apa untung dan nilai plesnya yang kami dapatkan? Saya sampaikan Sejujurnya bahwa,kami anak muda 50% belum bisa memastikan diri kita dengan kehidupan yang sesungguhnya, walaupun kami terlihat dewasa dalam secara fisik ataupun usia.Dengan hal ini,kami membutuhkan edukasi bahkan solusi-solusi konkrit yang harus memberikan kepada kaum muda agar aktivitas negatif tidak harus setara dengan yang positif.Supaya dengan adanya tidak keseimbangan itulah akan terwujud Membangun Lingkungan Asrama Yang Mendukung Prestasi Akademik dengan baik.


Demikian tanggapan saya, sekali lagi pribadi mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada Ibu Yuli, semoga tanggapan atau kritikan saya ini bisa merespon secara positif oleh pembaca sekalian.!


Catatan:

"Kami sebagai pengurus Asrama, tetapi juga anak muda sangat membutuhkan sosok ibu yang punya kepedulian terhadap kaum muda dalam memotivasikan generasi anak bangsa dengan harapan ini kami juga akan mengundang ibu di momen-momen tertentu"

                     Aslib, 25 juli 2025

                     Oleh:Yos Tibul

Rabu, 09 Juli 2025

Pertumbuhan Iman dalam pemuda mahasiswa dan pelajar kamar 13 Aslib


 Topik Diskusi:

Pertumbuhan Iman dalam pemuda mahasiswa dan pelajar kamar 13 Aslib. 

(1 Timotius 4:11-16)



Jayapura, 09 Juli 22025

Pertumbuhan iman dalam pemuda mahasiswa dan pelajar adalah proses penting yang melibatkan penerimaan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, diikuti dengan peningkatan pemahaman dan pengamalan ajaran-ajaranNya dalam kehidupan sehari-hari. Proses ini ditandai dengan perubahan positif dalam perilaku, karakter, dan pola pikir, serta peningkatan kasih dan ketaatan kepada Tuhan. 

Berikut adalah beberapa poin penting mengenai pertumbuhan iman dalam dalam pemuda mahasiswa pelajar kamar 13 Aslib:


1. Penerimaan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat: 

Pertumbuhan iman dimulai dengan pengakuan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, yang membuka pintu bagi kuasa Allah untuk bekerja dalam hidup seseorang/penghuni kamar 13 Aslib.

Setelah menerima Yesus, seseorang akan rindu untuk memahami dan melakukan kehendak Tuhan dalam hidupnya.


2. Pembelajaran dan Pemahaman Firman Tuhan:

Membaca dan merenungkan Alkitab secara teratur membantu pemuda mahasiswa dan pelajar untuk memahami kebenaran Allah dan merevolusi cara berpikir mereka. 

Firman Tuhan menjadi makanan rohani yang menumbuhkan iman dan memberikan kekuatan dalam menjalani kehidupan. 


3. Keterlibatan dalam Kegiatan Gereja dan Pelayanan: 

Pemuda mahasiswa dan pelajar yang aktif dalam kegiatan gereja dan pelayanan cenderung mengalami pertumbuhan iman yang lebih signifikan.

Partisipasi aktif dalam kegiatan gereja memperdalam hubungan dengan Tuhan dan membantu membentuk karakter yang lebih baik.


4. Pengaruh Lingkungan dan Teladan:

Lingkungan yang positif dan dukungan dari keluarga, teman, dan pemimpin rohani sangat penting dalam pertumbuhan iman pemuda mahasiswa dan pelajar. 

Teladan yang baik dari orang-orang dewasa dalam hal kasih, kejujuran, dan ketaatan kepada Tuhan akan menjadi inspirasi bagi pemuda. 


5. Tanggung Jawab dan Tekun:

Pemuda mahasiswa dan pelajar perlu mengambil tanggung jawab dalam pertumbuhan iman mereka sendiri dan bertekun dalam prosesnya. 

Menghadapi tantangan dan pergumulan hidup dengan iman yang kuat akan memperkuat pertumbuhan iman. 


6. Perubahan Gaya Hidup: 

Pertumbuhan iman sejati akan tercermin dalam perubahan gaya hidup yang positif, seperti peningkatan kasih, kejujuran, dan ketaatan. Pemuda  mahasiswa dan pelajar yang bertumbuh dalam iman akan meninggalkan kebiasaan buruk dan berusaha untuk semakin serupa dengan Kristus.


7. Pembentukan Karakter: 

Iman yang bertumbuh akan membentuk karakter pemuda mahasiswa dan pelajar menjadi lebih baik, dengan nilai-nilai hidup yang bijaksana.

Pemuda mahasiswa pelajar akan memiliki motivasi untuk berbuat baik dan menjadi berkat bagi orang lain.


Kesimpulan: 

Membangun Hubungan yang Lebih Kuat dengan Tuhan: 

Pertumbuhan iman memungkinkan pemuda mahasiswa kamar 13 Aslib untuk membangun hubungan yang lebih dalam dan intim dengan Tuhan.

Pemuda akan semakin memahami kasih dan kehendak Tuhan bagi hidup mereka.

Dengan demikian, pertumbuhan iman dalam pemuda adalah proses yang berkelanjutan yang melibatkan penerimaan iman, pembelajaran Firman Tuhan, keterlibatan dalam gereja, pengaruh lingkungan yang positif, tanggung jawab pribadi, perubahan gaya hidup, pembentukan karakter, dan pembangunan hubungan yang lebih kuat dengan Tuhan. 


Oleh:

Tn. Christop M.

Ketua Asrama

Minggu, 15 Desember 2024

Nama Bahasa Mek Diambil Dari Air Dinamakan Oleh Prof. Dr. Wulf Schietenhovel








Jayapura, 12 Desember 2024


Nama Bahasa Mek Diambil Dari  Air

Dinamakan Oleh Prof. Dr. Wulf  Schietenhovel

 

Mek yang artinya Air/sungai dalam bahasa Mek.

Pada saat itu  didengar oleh Prof. Dr. Wulf  Schietenhovel dan dinamakan orang-orang ini dengan nama "Mek." Mek   di ambil dari Bahasa Mek sendiri.  Sehingga ditetapkan sebagai Bahasa Mek, Suku Mek, dan orang-orang Mek.

Prof. Dr. Wulf  Schietenhovel datang ke Oksibil, Pegunungan Bintang Tahun 1970-an

Tujuan datang ke Wilayah Papua New Guinea, West Papua, dan terkhusus di Oksibil Pegunungan Bintang adalah untuk meniliti tentang Antropologi Kesehatan terhadap masyarakat kulit hitam. Proyek besar dari Seewiese Jerman University.

Dalam kuliah umum di program studi pendidikan sejarah Universitas Cenderawasih Jayapura.

Pada, 11 Desember 2024.

Dengan tema pemateri: “Sejarah, Budaya dan masyarakat

Perspektif-Perspektif dari Arkeologi, Etnoarkeologi, Antropologi Sosial dan Antropologi Evolusioner

Oleh Dr. Marian Vanheren dari departemen Prasejarah CNRS Universitas Bordeaux, Prancis.  Yang menjelaskan materi tentang peninggalan benda-benda manik-manik sangat merangkul dalam ikatan sosial masyarakat dan manik-manik itu digunakan sebagai harta perkawinan adat. Dan manik-manik sangat unik serta paling manfaat bagi setiap orang dianggap benda yang paling berharga.

 Sedangkan Prof. Dr. Wulf Schietenhovel dari institut Max Planck untuk kecerdasan Biologis Starnberg-Seewiese Jerman yang menjelaskan tentang kehidupan bermasyarakat di Ok Lan/Oksibil di kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.  Pada, 12 Novemver 2024, di ruangan b FKIP-Uncen Jayapura.

 

Kita akan pahami seperti apa penjelasan pedalaman papua di oksibil oleh Prof. Dr. Wulf Schietenhovel , menjelaskan seperti apa kehidupan manusia Papua pada khususnya orang Mek?

Dulu seperti apa?

Pada zaman sebelum kedatangan modern dari dunia luar orang Ok lan,  mereka tidak tahu dunia lain, mereka hanya tahu kita saja yang hidup di dunia ini! karena tidak tahu kampung-kampung lain mengapa karena tidak bisa pergi ke kampung lain, kalau pergi ke kampung lain pasti akan di bunuh makan oleh kampung lain. Sehingga mereka ketemu dengan orang-orang  kulir putih dari Jerman

mereka bilang kami tidak tahu tempat lain sehingga kami menerima kamu walaupun kamu kulit perbedaan dengan kami disini. Katanya, Prof. Dr. Wulf Schietenhovel.

Berikut ini kita akan membahas tentang kehidupan orang Mek.

a.       Apa mata pencaharian Mereka?

 semua seorang petani, mereka punya mata pencaharian kehidupannya orang Mek bisanya bikin kebun, berburu, dan pertenakan babi.

b.      Adat/istiadat mereka?

Adat istiadat orang Mek Secara umum orang bisanya kerjasama dalam kehidupan sehari-hari mereka sebagai petani, salah satu adat mereka adalah tarian Danca suku Mek yang melambangkan ikatan sosial dan keharmonisan kehidupan mencakup berbagai macam jenis sumber yang unik dalam tarian Budaya Suku Mek. Bukan hanya budaya Danca tetapi juga membuat Honai dengan secara sukarela dari setiap orang datang membangun Honai ada mereka.

c.       Bahasa Daerah mereka? Bahasa Daerah mereka adalah bahasa Mek. "Yubu" yang artinya Bahasa sedang "mini" itu manusia.

Bahasa Mek banyak dialeknya dari wilayah SETIAP kampung yang ada disana.

d.      Ikatan organisasi dan tradisional orang Mek.

Mereka selalu kerja kompak dari setiap kegiatan.

Misalnya kepala suku perintah bikin kebun atau membuat Honai adat mereka datang kerja sesuai pemerintah dari kepala suku mereka.

Mereka sangat sangat paham dengan budaya lokal sehingga setiap masyarakat selalu menguasai ide/gagasan mereka untuk melakukan kegiatan itu tidak pernah bicara banyak tetapi biasanya bicara sedikit, banyak menggunakan bahasa tubuh dan/atau kode.

 

Cara bagaimana untuk menyesuaikan dengan perkembangan zaman ?

Membutuhkan proses untuk orang-orang Mek sekolah dan lestarikan budaya lokal mereka dan membawa pembangunan di daerah ini tidak cepat tetapi melalui tahapan yang harus dilakukan juga dengan kerjasama dengan pemerintah daerah serta mitra Yayasan untuk membangun daerah lokal pedalaman Papua. Yang benar-benar tidak tahu apa-apa bisanya menyebutnya orang "Awan" itu di kampung ini. Itu menurut perspektif/pandangan manusia modern. Tetapi secara budaya orang Mek adalah orang yang paling pintar di dunia Karena orang Mek tanpa sekolah hanya secara lisan dari moyang mereka. Mereka sudah tahu dunia seperti apa? Sehingga tidak perlu diragukan sebenarnya.

 

Simpulan

Orang-orang Mek lebih banyak sekolah supaya suatu saat mereka bisa melihat dunia lain seperti orang beraktivitas yang menyesuaikan partisipasi lingkungan hidup budaya manusia lain.



Penulis,Waniel Weth (Mahasiswa Sejarah)


Yang Menikmati Dana Otsus Papua Diam, Sedangkan yang Belum Mendapatkan Dana Otsus Papua yang Berteriak Minta Merdeka

 “Yang Menikmati Dana Otsus Papua Diam, Sedangkan yang Belum Mendapatkan Dana Otsus Papua yang Berteriak Minta Merdeka” Oleh, Waniel Weth ma...