Nama Bahasa Mek Diambil Dari Air
Dinamakan Oleh Prof. Dr. Wulf Schietenhovel
Mek
yang artinya Air/sungai dalam bahasa Mek.
Pada
saat itu didengar oleh Prof. Dr.
Wulf Schietenhovel dan dinamakan
orang-orang ini dengan nama "Mek." Mek di ambil dari Bahasa Mek sendiri. Sehingga ditetapkan sebagai Bahasa Mek, Suku
Mek, dan orang-orang Mek.
Prof.
Dr. Wulf Schietenhovel datang ke
Oksibil, Pegunungan Bintang Tahun 1970-an
Tujuan
datang ke Wilayah Papua New Guinea, West Papua, dan terkhusus di Oksibil Pegunungan
Bintang adalah untuk meniliti tentang Antropologi Kesehatan terhadap masyarakat
kulit hitam. Proyek besar dari Seewiese Jerman University.
Dalam
kuliah umum di program studi pendidikan sejarah Universitas Cenderawasih
Jayapura.
Pada,
11 Desember 2024.
Dengan
tema pemateri: “Sejarah, Budaya dan
masyarakat
Perspektif-Perspektif dari
Arkeologi, Etnoarkeologi, Antropologi Sosial dan Antropologi Evolusioner”
Oleh
Dr. Marian Vanheren dari departemen Prasejarah CNRS Universitas Bordeaux,
Prancis. Yang menjelaskan materi tentang
peninggalan benda-benda manik-manik sangat merangkul dalam ikatan sosial
masyarakat dan manik-manik itu digunakan sebagai harta perkawinan adat. Dan manik-manik
sangat unik serta paling manfaat bagi setiap orang dianggap benda yang paling
berharga.
Sedangkan Prof. Dr. Wulf Schietenhovel dari
institut Max Planck untuk kecerdasan Biologis Starnberg-Seewiese Jerman yang
menjelaskan tentang kehidupan bermasyarakat di Ok Lan/Oksibil di kabupaten
Pegunungan Bintang, Papua. Pada, 12 Novemver
2024, di ruangan b FKIP-Uncen Jayapura.
Kita
akan pahami seperti apa penjelasan pedalaman papua di oksibil oleh Prof. Dr.
Wulf Schietenhovel , menjelaskan seperti apa kehidupan manusia Papua pada
khususnya orang Mek?
Dulu
seperti apa?
Pada
zaman sebelum kedatangan modern dari dunia luar orang Ok lan, mereka tidak tahu dunia lain, mereka hanya
tahu kita saja yang hidup di dunia ini! karena tidak tahu kampung-kampung lain
mengapa karena tidak bisa pergi ke kampung lain, kalau pergi ke kampung lain pasti
akan di bunuh makan oleh kampung lain. Sehingga mereka ketemu dengan
orang-orang kulir putih dari Jerman
mereka
bilang kami tidak tahu tempat lain sehingga kami menerima kamu walaupun kamu
kulit perbedaan dengan kami disini. Katanya, Prof. Dr. Wulf Schietenhovel.
Berikut
ini kita akan membahas tentang kehidupan orang Mek.
a. Apa
mata pencaharian Mereka?
semua seorang petani, mereka punya mata
pencaharian kehidupannya orang Mek bisanya bikin kebun, berburu, dan pertenakan
babi.
b. Adat/istiadat
mereka?
Adat
istiadat orang Mek Secara umum orang bisanya kerjasama dalam kehidupan
sehari-hari mereka sebagai petani, salah satu adat mereka adalah tarian Danca
suku Mek yang melambangkan ikatan sosial dan keharmonisan kehidupan mencakup
berbagai macam jenis sumber yang unik dalam tarian Budaya Suku Mek. Bukan hanya
budaya Danca tetapi juga membuat Honai dengan secara sukarela dari setiap orang
datang membangun Honai ada mereka.
c. Bahasa
Daerah mereka? Bahasa Daerah mereka adalah bahasa Mek. "Yubu" yang artinya
Bahasa sedang "mini" itu manusia.
Bahasa
Mek banyak dialeknya dari wilayah SETIAP kampung yang ada disana.
d. Ikatan
organisasi dan tradisional orang Mek.
Mereka
selalu kerja kompak dari setiap kegiatan.
Misalnya
kepala suku perintah bikin kebun atau membuat Honai adat mereka datang kerja
sesuai pemerintah dari kepala suku mereka.
Mereka
sangat sangat paham dengan budaya lokal sehingga setiap masyarakat selalu
menguasai ide/gagasan mereka untuk melakukan kegiatan itu tidak pernah bicara
banyak tetapi biasanya bicara sedikit, banyak menggunakan bahasa tubuh dan/atau
kode.
Cara
bagaimana untuk menyesuaikan dengan perkembangan zaman ?
Membutuhkan
proses untuk orang-orang Mek sekolah dan lestarikan budaya lokal mereka dan
membawa pembangunan di daerah ini tidak cepat tetapi melalui tahapan yang harus
dilakukan juga dengan kerjasama dengan pemerintah daerah serta mitra Yayasan
untuk membangun daerah lokal pedalaman Papua. Yang benar-benar tidak tahu
apa-apa bisanya menyebutnya orang "Awan" itu di kampung ini. Itu
menurut perspektif/pandangan manusia modern. Tetapi secara budaya orang Mek
adalah orang yang paling pintar di dunia Karena orang Mek tanpa sekolah hanya
secara lisan dari moyang mereka. Mereka sudah tahu dunia seperti apa? Sehingga
tidak perlu diragukan sebenarnya.
Simpulan
Orang-orang Mek lebih banyak sekolah supaya suatu saat mereka bisa melihat dunia lain seperti orang beraktivitas yang menyesuaikan partisipasi lingkungan hidup budaya manusia lain.
Penulis,Waniel Weth (Mahasiswa Sejarah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar