peta situs

Minggu, 08 Desember 2024

Mahasiswa Sejarah Kunjungan Ke Kantor BRIAN, Melihat Artefak Hasil Penelitian Balai Arkeologi Papua

Jayapura, 06 Desember 2024


Mahasiswa Sejarah Kunjungan ke Kantor BRIN,

Melihat Artefak Hasil Penelitian Balai Arkeologi Papua


Dalam Mata Kuliah Arkeologi di program studi pendidikan sejarah Universitas Cenderawasih semester I, mahasiswa angkatan 2024. Ibu dosen Clementine Fairyo, S.Sos, M.Si yang mengajarkan mata kuliah Arkeologi di Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Cenderawasih Jayapura, Papua.

Ibu Clementine rencana untuk membawah mahasiswa/i kunjungan ke kantor BRIAN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) atau biasanya menyebutnya juga BRIDA (Badan Riset dan Inovasi Daerah) untuk melihat artefak hasil penelitian Balai Arkeologi Papua supaya mahasiswa memberikan gambaran umum tentang pentingnya benda-benda peninggalan masa lalu, yang menjadi sangat penting bagi setiap orang baik untuk menjadi pembelajaran maupun melestarikan budaya lokal salah satunya menyimpan benda-benda peninggalan masa lampau. Untuk supaya dapat diteruskan oleh generasi penerus bangsa.

Tujuan Menagajak Mahasiswa Sejarah

Tujuan mengajak mahasiswa sejarah pergi kunjungan ke kantor BRIAN adalah bentuk kepedulian dosen Mata Kuliah Arkeologi ibu Clementine kepada mahasiswa sejarah Universitas Cenderawasih angkatan 2024, pada semester I.

Ibu Clementine yang mengajar Mk Arkeologi mau supaya anak-anak Papua harus pahami situs, artefak, ekofak, dan fitur sebab anak-anak Papua suatu saat menjadi ahli sejarawan di atas tanahnya sendiri. Itulah adalah harapan dari ibu, sebagai dosen pengasuh mata kuliah Arkeologi kepada mahasiswa sejarah. Namun itu, ibu dosen mengajak mahasiswa ke kantor BRIA (Badan Riset dan Inovasi Nasional). Kebetulan ibu dosen juga sebagai pengawai kantor Balai Arkeologi Papua. Sehingga ajak mahasiswa sejarah ke kantornya dihari jumat, 6 Desember 2024 pergi kunjungan ke kantor BRIAN/(Badan Riset dan Inovasi Nasional) adalah mahasiswa sejarah Universitas Cenderawasih angkatan 2024, pada semester I. Semua mahasiswa sejarah ke kantor BRIAN melihat artefak hasil penelitian Balai Arkeologi Papua. Alamat. Jl. Isele Waena Kota Jayapura.

Ibu Clementine dipersilahkan duduk kepada semua mahasiswa/i pada ruangan tamu di kantor BRIAN (Badan Riaet dan Inovasi Nasional) atau Balai Arkeologi Papua, Ibu Clementine memberikan Snack berupa gorengan dan air minum.


Mendapatkan Materi Secara Gratis Dari Ibu. Erlin Djami, SS, M.Si

 Setelah mahasiswa makan dan minum, selanjutnya ke ruangan rapat kantor BRIAN untuk memberikan arahan ibu Clementine dan juga memberikan kesempatan kepada ibu Erlin Djami, SS, M.Si yang merupakan pegawai kantor BRIAN untuk memberikan edukasi kepada mahasiswa sejarah, seperti apa itu ilmu Arkeologi di Papua? termasuk karya-karya di kantor ini dan bahkan seperti apa latar belakang sejarah orang Papua?.

Setiap mahasiswa sejarah anduias mendengarkan penjelasan materi terkait arkeologi, sejarah Papua dan memberikan gambaran bagaimana anak-anak Papua suatu saat bisa menjadi ahli sejarawan.

Ibu Erlin seorang pegawai kantor BRIAN yang cocok membagikan ilmu pengetahuan tentang sejarah, arkeologi termasuk artefak, ekofak, dan fitur kepada masyarakat Papua pada umunya mahasiswa sejarah di Papua. Untuk supaya termotivasi dari ibu dia dan anak-anak Papua bisa berkarya sejarah, dari benda-benda masa lampau di Papua, dapat dilestarikan secara global.

Setelah mendapatkan materi dari ibu Erlin. Ibu Clementine dipersilahkan setiap mahasiswa sejarah untuk melihat artefak, ekofak, dan fitur dan dari hasil penelitian Balai Arkeologi Papua dapat peneliti dari setiap situs-situs yang ada di wilayah Papua yang dapat disusun secara rapi. Secara umum pengertian dari situs, artefak, ekofak dan fitur adalah sebagai berikaut.

a. Situs arkeologi adalah tempat (atau kelompok situs fisik) yang menunjukkan adanya bukti kegiatan masa lalu yang diawetkan (baik prasejarah, sejarah tertulis, atau kontemporer) yang telah atau dapat diinvestigasi menggunakan disiplin ilmu arkeologi dan merupakan bagian dari yang catatan arkeolog

b. Artefak merupakan benda arkeologi atau peninggalan benda-benda bersejarah, yaitu semua benda yang dibuat atau dimodifikasi oleh manusia yang dapat dipindahkan. Contoh artefak adalah alat-alat batu, logam dan tulang, gerabah, prasasti lempeng dan kertas, senjata-senjata logam (anak panah, mata panah, dll).

c. Ekofak atau dikenal pula dengan nama biofak merupakan objek berupa material organik yang tidak mengalami manipulasi secara sengaja oleh manusia, yang ditemukan di situs arkeologi dan memiliki nilai arkeologis.

d. Fitur merupakan benda atau objek yang tidak dapat dipindahkan yang ditemukan pada situs arkeologis dan dapat memberikan informasi tentang aktivitas manusia yang pernah tinggal disana. Fitur menjadi indikasi bukti bahwa wilayah tempat ditemukannya benda ini pernah berhubungan dengan aktivitas manusia di masa lampau. Sumber: https://id.wikipedia.org/.com/situs,artefak,ekofak,danfitur-arkeologi

Melihat Hasil Penilitian Balai BRIAN Jayapura, Papua.

Setiap mahasiswa sejarah berjalan-jalan melihat artefak dari setiap ruangan yang ada benda-benda peinggalan masa lampau khususnya benda-benda peninggalan sejarah berupa alat-alat kebudayaan yang di gunakan oleh nenek moyang masyarakat Papua. Yang disediakan atau kumpulkan satu tempat aman oleh pegawai BRIAN Papua. Benda-beda peinggalan masa lampau yang tersimpan adalah hasil penelitian dan hasil temuan dari setiap wilayah kerja di tanah Papua.

Setelah mahasiswa melihat dan foto dengan benda-benda yang tersusun rapi oleh kantor BRIAN Jayapura, Papua. Lanjut dengan mahasiswa sejarah dipersilahkan foto bersama dengan ibu Erlin dan juga ibu Clementine. Setelah foto bersama dengan mahasiswa sejarah Universitas Cenderawasih Jayapura, Papua.

Ibu Clementine mempersilahkan setiap mahasiswa pulang ke rumah masing-masing.

Mendapatkan Gamabaran Umum Tentang Ilmu Arkeologi

Setiap mahasiswa sangat senang dengan ibu dosen karena ibu Clementine bukan hanya memberikan teori saja tetapi mempraktekkan kami mahasiswa sehingga kami pun mendalami ilmu Arkeologi. Dan kami juga mengerti peninggalan benda-benda di pedalaman Papua sangat banyak tetapi karena tidak tahu kami punya orang tua, tidak pernah menyimpan benda-benda itu. Sehingga kami mahasiswa pergi ke kampung untuk memberikan edukasi supaya sama-sama menjaga sebab peinggalan masa lampau menjadi pembelajaran bagi generasi penerus maupun dilestarikan budaya lokal pada khususnya benda-benda Artefak yang menjadi inovasi bagi sumber daya alam. Yang bisa dimanfaatkan oleh teknologi industry supaya berdampak pada masyarakat.

Kesimpulan

Kami dari setiap mahasiswa sejarah Universitas Cenderawasih angkatan 2024 pada semester I Kami ucapkan terima kasih banyak kepada Ibu Dosen. Clementine Fairyo, S.Sos, M.Si dan terima kasih banyak kepada ibu. Erlin Djami, SS, M.Si dan juga terimakasih kepada setiap pegawai yang ada di kantor BRIAN Papua.

Saran

Kami mahasiswa sejarah keinginan besar dan harapan besar bahwa setiap dosen sama seperti ibu dosen Clementine Fairyo, S.Sos, M.Si yang sangat cocok mengajar kepada kami karena ada kepedulian kepada anak-anak Papua dan bukan hanya memberikan teori saja tetapi juga mempraktekkan kami mahasiswa sejarah Universitas Cenderawasih angkatan 2024 pada semester I. Sehingga kami mahasiswa sejarah mendalami ilmu Arkeologi.



Penulis: Waniel Weth yang merupakan mahasiswa sejarah angkatan 2024

wanielweth@gmail.com


1 komentar:

Yang Menikmati Dana Otsus Papua Diam, Sedangkan yang Belum Mendapatkan Dana Otsus Papua yang Berteriak Minta Merdeka

 “Yang Menikmati Dana Otsus Papua Diam, Sedangkan yang Belum Mendapatkan Dana Otsus Papua yang Berteriak Minta Merdeka” Oleh, Waniel Weth ma...