peta situs

Selasa, 02 September 2025

Mengapa Papua Demonstrasi Hari Ini?

 

Mengapa Papua Demonstrasi Hari Ini?

Editor: Waniel Weth 


     Dok: Foto masa demostrasi, lingkaran Abepura, Jayapura Papua.



1. Aksi Demonstrasi Serentak di Papua

Hari ini, Selasa (2 September 2025), terjadi aksi demonstrasi di sejumlah wilayah Tanah Papua. Mahasiswa dan masyarakat menggelar unjuk rasa di beberapa titik, termasuk lingkaran Abepura (Jayapura), kantor DPRK Sarmi, DPRK Jayawijaya, dan Tugu Tiom Lanny Jaya. Tuntutan utamanya adalah pembebasan empat tahanan politik yang diduga terkait organisasi NFRPB, serta penolakan terhadap militerisasi dan penempatan pasukan non-organik di tanah Papua. Aparat keamanan—TNI, Polri, dan Satpol PP—mengamankan aksi tersebut sehingga berlangsung tertib dan kondusif .

2. Desakan Pengusutan Insiden di Sorong

Di lingkaran Abepura, ribuan mahasiswa dari Solidaritas Mahasiswa Papua menyuarakan kemarahan atas dugaan kekerasan yang dilakukan aparat terhadap masyarakat dan aktivis di Sorong—masih dalam kerangka insiden rusuh yang terjadi pada 27 Agustus 2025. Aksi ini mendesak Kapolda Papua Barat Daya dan Kapolresta Sorong segera mengusut tuntas insiden tersebut .

3. Demonstrasi Damai di Manokwari

Di Manokwari, Papua Barat, gabungan enam organisasi kemahasiswaan juga menggelar demonstrasi damai. Mereka menyerahkan 17 poin tuntutan kepada pemerintah provinsi dan DPRP Papua Barat. Aspirasi tersebut mencakup penolakan kenaikan tunjangan dewan, penghentian pemborosan uang rakyat, penghormatan terhadap hak politik masyarakat adat, serta prioritas politik bagi orang asli Papua dalam pengambilan kebijakan. Demonstrasi ini berlangsung tertib dan diapresiasi oleh pihak pemerintah daerah .

4. Simbol Unik dalam Aksi Demo: Bendera “One Piece”

Uniknya, dalam aksi di Jayapura, para demonstran mengibarkan bendera bajak laut dari anime One Piece—lambang simbol perlawanan—untuk menyuarakan kritik terhadap kondisi Papua saat ini. Simbol ini dipilih sebagai representasi keberanian mahasiswa menantang ketidakadilan dan meminta perbaikan dari pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah .

5. Sikap Tokoh Papua: Protes Dibolehkan, Tapi Jangan Anarkis

Aktivis dan tokoh Papua, Charles Kossay, menyatakan bahwa demonstrasi adalah hak perorangan, sebagaimana dijamin oleh UU Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum—termasuk di Papua. Namun ia mengingatkan agar aksi tetap damai dan tidak merusak fasilitas umum. Menurutnya, melakukan demonstrasi anarkis bukan hanya merugikan, tetapi juga berbahaya bagi citra dan persatuan masyarakat Papua dengan Indonesia luas .


Ringkasan Inti:

Titik Aksi Fokus Utama Demonstrasi
Lingkaran Abepura (Jayapura) Tuntutan pembebasan tahanan politik, penolakan militerisasi, pengusutan insiden Sorong
Manokwari, Papua Barat Penyerahan 17 tuntutan politik dan sosial kepada pemerintah provinsi
Seluruh Papua Manifestasi simbolis semangat perlawanan (bendera One Piece)
Sikap Elemen Masyarakat Dorongan agar demonstrasi tetap damai dan substansial, bukan destruktif.











Penulis, Waniel Weth 
Mahasiswa Sejarah FKIP-UNCEN JAYAPURA-PAPUA 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Yang Menikmati Dana Otsus Papua Diam, Sedangkan yang Belum Mendapatkan Dana Otsus Papua yang Berteriak Minta Merdeka

 “Yang Menikmati Dana Otsus Papua Diam, Sedangkan yang Belum Mendapatkan Dana Otsus Papua yang Berteriak Minta Merdeka” Oleh, Waniel Weth ma...