peta situs

Sabtu, 25 Februari 2023

EKONOMI KEBUTUHAN RUMAH

 






NAMA : WANIEL WETH

TEMA : EKONOMI KEBUTUHAN KELUARGA

PERWAKILAN : SMA NEGERI 1 JAYAPURA

PENDAHULUAN

Ekonomi adalah urusan keuangan rumah tangga, organisasi, negara dan masyarakat. Istilah ekonomi biasannya berhubungan dengan permasalahan kaya dan miskin keluarga setempat yang mempunyai fungsi keluarga yang berbeda dengan keluarga lain di tengganya. Kebutuhan merupakan cara bagaimana sebagai kepala keluarga harus bertanggung jawab atas kebutuhan rumah tangga atas memenuhi hidup seseorang, kebutuhan tersbut digunakan untuk saat ini dan masa akan datang.

Ketika seseorang bekerja dan mendapatkan uang dengan kerja keras untuk demi memenuhi kebutuhan keluarga, sedangkan keluarga adalah suatu kelompok kecil yang mempunyai ayah, ibu serta anak-anak. Keluarga sebagai suatu individu yang hidup dengan pola hidup keluarga yang teratur, melengkapi, aturan rumah tangga, dan disiplin dalam keluaraga yang produktif sebagai wadah keluarga kecil yang menciptakan kesejahteraan, Bahagia, serta hidup sehat, untuk supaya segala tantangan hidup yang di hadapi itu sebagai bertanggung jawab keluarga dalam hal ini baik ayah, ibu dan anak-anak.

                  BAGAIAN ISI

Pola hidup keluarga yang sehat adalah gaya hidup yang memperhatikan semua aspek kondisi Kesehatan keluarga. Tak hanya soal makanan, tapi juga kebiasaan orang itu dalam menjalani gaya hidup. Kesehatan adalah hal penting yang mendukung semua kegiatan dan aktivitas yang keluarga lakukan. Jadi, harus kontrol hidup adalah semua anggota harus memperhatikan Kesehatan, suapaya ada anggota keluarga yang sakit bisa antar ke rumah sakit. Untuk supaya masalah itu bisa diselesaikan dengan tepat waktu, sebab tetap hidup normal seperti biasa.

Keluarga takut akan Tuhan menjadi penting dalam hidup kita, “karena tanpa Dia hidup kita tidak mempunyai arah.” Tanpa Tuhan, pergumulan hidup akan menjadi kepahitan dan kesakitan yang menghimpit dan mengahncurkan ekonomi dalam keluarga kita. Tetapi di dalam takut akan Allah, kita akan menikmati pemeliharaan itu, yang artinya juga menikmati kehidupan keluarga. Oleh karena itu, keluarga yang harus bersyukur apapun mereka alami dalam kehidupan keluarga agar ekonomi keluarga akan stabil dalam rumah tangga.

 Bekerja sama antara keluarga juga “menumbuhkan kebersamaan, memperkokoh persaudaraan, serta mempererat persatuan dan kesatuan keluarga.” Misalnya ayah, ibu dan anak bekerja sama untuk membersihkan rumah. Selain menjadi lebih mudah dan cepat selesasi, kerja sama tersebut akan membuat beban tiap orang di dalamnya jadi ringan. Contoh simple, Waktu waniel tinggal dengan orangtua angkat kita biasa lakukan seperti ayah masak nasi, ibu bersihkan sayur, serta anak cuci piring, sehingga dalam waktu 30 menit kita sudah masak dan menikmati hasilnya.

Menhargai anggota keluarga sangat perlu di terapkan dalam kehidupan keluarga seperti tunjukkan rasa hormat, tidak hanya anak yang harus menghormati orangtua, orangtua juga perlu menhormati hak anak, saling bertegur apapun, jadi pendengar yang baik, dan hargai privasi anggota keluarga. Oleh sebab itu, marilah kita lebih saling menghargai satu sama lain, agar kerukunan dapat kita ciptakan keluarga paling harmonis, sejahtera, dan Bahagia, aman, dan temtram.

Keluarga kaya adalah seseorang yang memiliki banyak harta. Harta disini dimaknai sebagai sesuatu barang yang berharga dan dapat dimanfaatkan oleh dirinya sendiri, keluarganya, dan orang yang membutuhkan dari padanya. Itulah orang yang mempunyai kekayaan. Kita ketahui bahwa orang kaya mereka paling takut untuk jatuh miskin karena orang miskin banyak berusaha dan bisa bertahan hidup, dibandingkan keluarga kaya raya, segala kebutuhan rumah sudah melengkapi, tinggal manusia digunakan apa pun yang ada.

   Miskin faktor penyebab dari kemiskinan tersebut dapat berupa pertumbuhan ekonomi, produktivitas tenaga kerja, tingkat upah, jenis pekerjaan dan jumlah jam kerja, kesempatan kerja (termasuk jenis pekerjaan yang tersedia) dan inflasi. Oleh karena itu, memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis besar. Memang keluarga sudah tidak mampu menglengkapi kebutuhan rumah tangga maka sebagai anggota keluarga harus lakukan baik seperti mengatur keuangan, investasi dalam peluang, jadikan uang bisa bertahan lama, mengembangkan anggaran, mencari bimbingan keuangan, dan bersedekah. Kita sebagai keluarga apa pun kita hadapi itu bersyukur maka kita berubah hidup yang sebenarnya. Misalnya kita harus bertanggung jawab, jangan cepat berpuas diri, mencarai pendapatan, pintar meliaht peluang, dan tidak takut mencoba hal yang baru. Sebab itu kitab bisa jadi kaya apabila kita usaha dari hal kecil dengan modal yang sederhana untuk bisa bertahan hidup dan menikmati apa adanya.

Permasalahan keluarga yang muncul Ketika sumber daya yang digunakan terbatas untuk memenuhi permintaan. Masalah ekononmi ini akan selalu muncul dalam kehidupan sehari-hari. Intinya adalah kebutuhan manusia begitu banyak dan tidak terbatas. penghasilan yang tidak sepadan dengan kebutuhan yang dikluarkan. Tidak mampu bekerja sama mengelola keuangan rumah tangga. Tidak mempunyai catatan rencana keuangan. Oleh karena itu, sebagai kepala keluarga hati-hati mengelolah kebutuhan rumah tangga tersebut.

Perasaan keluarga terharap tetangga keluarga perasaan hati adalah suatu pernyataan jiwa, yang sedikit banyak bersifat subjektif, untuk merasakan senang atau tidak senang dan yang tidak bergantung kepada perangsang dan alat-alat indra, sedangkan tetangga ialah orang-orang yang tempat tinggalnya berdekatan dengan tempat tingal kita. Misalnya waktu SMP di Kabupaten Yalimo saya tinggal dengan orangtua angkat, orangtua angkat mereka buka kios kecil, jual barang-barang dibutuhkan sekompleks, satu minggu kita dapat modal lima juta. Kita jual satu minggu lagi begini modal habis karena tetangga datang minta utang dengan ucapan kata, “nanti akan bayar setelah ambil gaji kok, saya punya keluarga tidak makan satu hari, minum pun selama ini tidak minum-minum, biar bisa utangkan supaya saya keluarga menikmati.” Ya, sudah utangkan aja karena tetangga pasti akan bayar, tidak bayar juga tidak papa karena ini keluarga. Maka berpikir seperti kita punya semakin menurun dan modal habis, selanjutnya hidup melayat dan menggeluh-mengeluha saja samapai meninggal. orangtua angkat juga tidak tegas maka kios sekecil tutup sampai sekarang. Inilah kita ketahui bahwa orang Papua yang tidak tahu usaha bagaiman kalau untuk memenuhi setiap kebutuhan yang selalu muncul. Kenapa saya ambil tema seperti di atas “Ekonomi Kebutuhan Keluarga” karena saya pengalaman seperti itu, saya merenungkan bahwa memang ekonomi berasal dari keluarga. Guruku mengatakan bahwa ekonomi adalah keluarga dan saya memang percaya karena diatas kepentingan orang lain tetapi kepentingan diri sendiri soal ekonomi ini. Bahkan kita sekolah tinggi-tnggipun dan kerja karena demi hidu, semua orang mau bahwa saya kerja akan dapat upah impian itu kita sebagai “Makhluk Ciptaan Tuhan Yang Sempurna” bukan berarti mesin alat elektronik yang menciptakan atas ide/gagasan manusia tertentu. saya sering tertawa, anak-anak SD-SMA sudah punya istri tetapi datang masuk sekolah, pacaran sama yang baru lagi. Gaya pura-pura tidak punya istri dan suami padahal sudah ada di suatu kota. Yang jadi pertayaan adalah siapa yang bertanggung jawab akan istri yang sedang menderita dengan anak? Sudah jadi begini lebih bagus usaha sampai keluarga bisa bertahan hidup. Kenapa meninggalkan istri dan pergi sekolah atau kuliah! Akan lebih baik, tidak usah menikah kalau tidak punya apa-apa seprti harta.

     KESIMPULAN

Ekonomi adalah keluarga, keluarga adalah ekonomi. Cara bagaiamana seseorang dapat melengkapi semua kebutuhan rumah tangga. Supaya keluarga menciptakan keluarga paling temtram, sejahtera, Bahagia, aman, dan harmonis. Pola hidup yang sehat selalu agar keluarga selalu ada gualitas hidup harus jelas. Usaha dalam kebutuhan apapun karena sudah bagian dari keluarga.

Tantangan selalu muncul dalam aktivitas sehari-hari dalam hal ini terutama kekurangan kekuangan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Kita tahu bahwa kita berasal dari keluarga petani maka kita sekolah dulu, barulah sudah punya pekerjaan boleh menikah dan membentuk keluarga baru bertujuan untuk melanjutakan keturunan karena demi gerenasi. Kita menikah bukan berarti nafsu tetapi kebutuhan bercintaan, namun sebelum menikah harus punya pekerjaan dan mampu bertanggung jawab kebutuhan keluarga. Meskipun kita menikah tetapi tidak punya ekonomi keluarga maka ada masalah hidup dalam kehidupan kita. Oleh karena semua hidup kitab oleh ikuti dengan kebutuhan tetapi jangan ambil tintakan dengan keinginan manusia.

DAFTAR PUSTAKA

.https://nuansa.nuansa.ac.id.com-about-of-health-ife-skill. (22-02-2023)

.https://informata.com.takut-akan-Tuhan. (23-02-2023)

.https://www.kompas.com-team-working-familiy (23-02-2023)

.https://www.thn,sari-wangi.com-menhargai-anggota-dalam-sekeluarga (24-02-2023)

.https://iainmadura,ac.id.com-orang-kaya-&-miskin (25-02-2023)

.https://koiwork.com-problem-of-familiy (25-02-2023)


Kamis, 02 Februari 2023

Niel tidak menghargai kakak Marin 01-02-2023






Setelah baca cerita mu Niel


1. Niel lalai dalam hal dalam sapaan itu memang sdh membudayakan

2. Niel tdk sadar kalau sementara ini numbang di asrama mahasiswa

3. Kemalastahuan Niel samakan, bandingkan orang mabuk dgn anda yg sadar dalam hal kelakuan

4. Niel sudah tahu baik rohani maupun jasmani 70% tetapi mahasiswa masih 50% itu kelalaian mereka sehingga Niel baik bersykur bukan sombong rohani bahwa Niel lebih baik dari pada mereka

5. Sy tdk membelah kelalaian Niel ini. Sebab sy pernah nasihat bahwa tolong numbang di rumah Pengasuh ini adalah asrama mahasiswa tetapi kebutuhan tempat tinggal untuk belajar jadi tolong jaga tetapi bagian sangat tdk menghargai saya. 


Saran. Tolong belajar banyak untuk berbuat baik kepada siapa saja tanpa mengharapkan imbalan dari mereka.

MEMANG SALAM ITU PENTING?????

 






"π™Žπ™€π™‡π˜Όπ™ˆπ˜Όπ™ π˜½π™€π™π˜Όπ™†π™π™„π™‘π™„π™π˜Όπ™Ž"


π™‰π™žπ™šπ™‘ bangun pagi dari Aslib padang Bulan sekitar jam 6:40 

Niel 10 menit untuk mandi bersiap ke sekolah jam 07:00 

Niel mulai stars ke halaman depan rumah sekitar jarak 2 meteran, niel berpura-pura karena niel menggunakan jalan kaki dari rumah ke sekolah 30 menit, "Niel tidak salam dengan penghuni Asrama Pdt. S. Liboran Padang Bulan" penghuni sedang minum jalan menuju Aslib. Penghuni bilang" π™Žπ™€π™‡π˜Όπ™ˆπ˜Όπ™ π™‹π˜Όπ™‚π™„ π™ƒπ˜Όπ˜½π™„π™Ž π™†π˜Όπ™ƒ!!! 


𝙉𝙄𝙀𝙇 π™…π˜Όπ™’π˜Όπ˜½ π™ˆπ™€π™ˆπ˜Όπ™‰π™‚ π™†π˜Όπ™ˆπ™ π™Žπ™„π˜Όπ™‹π˜Ό? "


Ade bilang apa?? 


"Niel Jawab lagi mahasiswa podok tidak tahu diri!!"


Penghuni yang sedang mabuk mereka kejar Niel di depan Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) 


"π™‰π™žπ™šπ™‘ π™™π™šπ™£π™œπ™–π™£ π™₯π™šπ™£π™œπ™π™ͺπ™£π™ž π™¨π™šπ™™π™–π™£π™œ π™—π™šπ™§π™©π™šπ™£π™œπ™ π™–π™§"


Penghuni tahan Niel tidak bisa ke sekolah 


Ada ke-dua mahasiswa Poltekkes dan Uncen Jayapura yang sedang ke kampus, mereka ini dari kamar 8. Sebab ke-dua kakak kasihan sama niel karena niel ada ke sekolah tetapi penghuni yang tahan di situ, penghuni tarik niel ke Aslib untuk bicara dengan soal itu. Niel antara penghuni mereka bahas dengan bertengkaran itu. Niel dengar nasihat dari kakak ketua Aslib bahwa yang salah adalah Niel karena asrama ini dari dulu sudah dibudayakan untuk salam antara senior dan junior, walaupun senior punya kelakuan/sikap tidak baik, jadi tidak salah kalau niel dapat pukul dari mereka. Jadi, ini sebagai pengalaman buat Niel sendiri. Setelah dengar ini, Niel bertanya kepada kakak ketua Asrama " Wajibkan setiap penghuni asrama minum-mabuk selama 4 tahun tinggal di asrama? " 

Kaka ketua diam 

Yang jawab penghuni yang sedang minum 


"Itu pribadi orang masing-masing" 


Karena Niel tahu bahwa penghuni asrama minum-mabuk itu, belum ada sadar diri, melakukan tindakan kebodohan dalam lingkungan hidup asrama karena asrama liboran itu asrama GKI, GKI Sinode Di Tanah Papua bertanggung-jawab lampu & Air tetapi mahasiswa yang tinggal di asrama tidak ada bersyukur, tidak tahu tujuan hidup mereka, tujuan dari pegunungan turun ke kota study Jayapura, kuliah saja 5-7 Tahun, tidak tahu belajar, hidup tidak jelas, kerapian saja, kaya masyarakat kampung gitu dll. 

Setelah dengar nasihat dari kakak-kakak penghuni, niel minta maaf kepada kakak-kakak penghuni, niel tidak ada uang taksi maka niel minta uang ke kakak-kakak penghuni, kakak ketua memberikan 5000rb. Setelah niel mau ke sekolah ada kakak satu bilang" Ade tadi itu kakak mau membelah sebagai ade tetapi kakak terlambat, tidak papa, ini sebagai pengalaman hidup buat niel kakak.


Niel taksi, ada ibu yang kerja di Puskesmas, niel minta untuk bicara dengan ibu itu, niel ceritakan apa yang Niel lakukan dengan penghuni asrama itu, ibu dia memberikan saran bahwa lain kali niel tidak bisa cari kara mereka tetapi boleh baik sama mereka supaya mereka baik sama niel. Karena kita bicara sedikit, mereka akan lakukan pukulan kepada kita. Karena mereka belum sadar dalam keadaan mabuk seperti itu, yang kita yang normal, jadi, kita yang baik sama mereka. Niel pikir bahwa saran ini berarti, seandainya ibu-ibu papua baik sama suaminya tetapi suami mereka tidak hargai, maka timbulah kebebasan mabuk bagi masyarakat PAPUA. Sebab kesadaran Nasional bagi masyarakat papua tidak ada sama sekali, sehingga orang asli Papua (OAP) tidak tahu diri, ikut-ikutan banyak, tidak tahu hidup yang jelas dll. Kita lihat bahwa masyarakat yang Papua ikut-ikutan karena tidak ilmu/ belajar maka hanya ikut satu orang punya ilmu pengetahuan yang dimiliki.. 



Setelah Niel tiba di sekolah, niel jam pertama terlambat, selanjutnya Niel ikut belajar dengan bersama teman-temannya... 



TERIMAKASIH 


SALAM PEJUANG KEBENARAN



_π™ƒπ™žπ™™π™ͺπ™₯ π™¨π™šπ™¨π™šπ™€π™§π™–π™£π™œ π™¨π™–π™£π™œπ™–π™© π™’π™šπ™£π™šπ™£π™–π™£π™œπ™ π™–π™£ π™ π™šπ™₯𝙖𝙙𝙖 π™€π™§π™–π™£π™œ π™‘π™–π™žπ™£ 


orang-punya mabuk maka

Yang Menikmati Dana Otsus Papua Diam, Sedangkan yang Belum Mendapatkan Dana Otsus Papua yang Berteriak Minta Merdeka

 “Yang Menikmati Dana Otsus Papua Diam, Sedangkan yang Belum Mendapatkan Dana Otsus Papua yang Berteriak Minta Merdeka” Oleh, Waniel Weth ma...